ومن وجه آخر ينقسم إلى حقيقة ومجاز
فالحقيقة ما بقى فى الإستعمال على موضوعه
وقيل ما أستعمل فيما أصطلح عليه من المخاطبة وإن لم يبق على موضوعه
كالصلاة فى الهيئة المخصوصة فإنه لم يبق على موضوعه اللغوى وهو الدعاء بخير
والدابة لذات الأربع كالحمار فإنه لم يبق على موضوعه وهو كل ما يدب على الأرض
penjelasan:
Pengertian haqiqoh, menurut pendapat pertama adalah :
ما بقى فى الإستعمال على موضوعه اللغوى
"lafad yg masih menetapi makna aslinya menurut lughot ".
Semisal :
Lafad : أسد, dengan menggunakan makna macan.
lafad : الصلاة dgn menggunakan makna : berdoa memohon kebaikan.
lafad : الدابة dgn menggunakan makna binatang yang merayap diatas bumi.
Sedangkan Haqiqoh menurut pendapat kedua adalah :
ما أستعمل فيما أصطلح عليه من المخاطبة وإن لم يبق على موضوعه اللغوى
"lafad yg menggunakan makna menurut istilah suatu golongan, meskipun tdk lg menetapi makna aslinya menurut lughot".
Semisal :
lafad الصلاة ,yg menurut istilah fuqoha diartikan suatu ibadah dgn tata-cara tertentu, yaitu diawali dgn takbirotul ikrom dan diakhiri dgn salam.
lafad الدابة , yg menurut istilah 'Urf (istilah umum) diartikan binatan berkaki empat, seperti sapi kuda keledai unta dan lain sbagainya.
lafad الفاعل , yg menurut istilah nahwiyyin diartikan isim yg dibaca rofa, yg dirofakan oleh fi'il sebelumnya.
Dan lafad2 yang lain sebagainya.
Sedangkan majaz:
والمجاز ما تجوز أى تعدى به عن موضوعه وهذا على المعنى الأول للحقيقة
وعلى الثانى هو ما أستعمل فى غير ما أصطلح عليه من المخاطبة
والحقيقة إما لغوية بأن وضعها أهل اللغة كالأسد للحيوان المفترس
وإما شرعية بأن وضعها الشارع كالصلاة للعبادة المخصوصة
وإما عرفية بأن وضعها أهل العرف كالدابة الأربع كالحمار
وهى لغة لكل ما يدب على الأرض
والخاص كالفاعل للإسم المعروف عند النحاة
وهذا التقسيم ماش على التعريف الثانى للحقيقة دون الأول القاصر على اللغوية
penjelasan :
Majaz menurut pendapat pertama, adalah :
ما تعدى به عن موضوعه اللغوية
"lafad yg telah keluar dari makna aslinya yg sebangsa lughot".
Seperti contoh الأسد dgn makna "seorang pemberani" sdgkan makna aslinya adalah macan. Lafad الصلاة dgn makna "ibadah dgn tata-cara tertentu" makna aslinya adalah berdo'a memohon kebaikan. Lafad الدابة dgn makna "binatang berkaki empat" sdangkan makna aslinya adalah binatang yang merayap diatas bumi. Lafad الفاعل dgn makna "isim yg dibaca rofa, yg dirofa'kan fi'il sebelumnya" sdangkan makna aslinya adalah orang yang melakukan sesuatu. Lafad الغائط dgn makna tinja yg keluar saat buang hajat, makna aslinya adalah "tempat buang hajat/toilet".
Sedangkan menurut pendapat kedua, majaz adalah :
ما أستعمل فى غير ما أصطلح عليه من المخاطبة
"lafad yg menggunakan makna diluar istilah yg digunakan suatu golongan".
Contohnya "sholat" dgn menggunakan makna (berdoa memohon kebaikan) krn sholat menurut "golongan ahli fiqh" adalah ibadah dgn tata-cara tertentu. Lafad "ad däbbah" dgn makna (binatang yg merayap diatas bumi) krn menurut 'urf 'am, däbbah adalah binatang berkaki empat. Contohnya lagi "al fä'il" dgn makna org yg melakukan sesuatu, krn menurut golongan nahwiyin, fä'il adalah isim yg dibaca rofa', yg dirofakan oleh fi'il sebelumnya.
Dengan demikian, HAQIQOH menurut pendapat kedua, terbagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Haqiqoh Lughowiyah, yaitu lafad yg menggunakan makna menurut "istilahnya para Ahli Lughot"
2. Haqiqoh Syar'iyyah, yaitu lafad yg menggunakan makna menurut "istilahnya para Ahli syara'"
3. Haqiqoh 'Urfiyyah, yaitu lafad yg menggunakan makna menurut "istilahnya para Ahli 'Urf".
Ahli 'urf sendiri terbagi dua kelompok :
1. 'Urf Khosh
2. 'Urf 'Am, yaitu klompok masyarakat dlm lingkup lbh luas, tdk terbatas pada golongan/ kelompok tertentu.
Sekian dahulu, terimakasih telah membacanya.
POSTING BERKAITAN
masih 0 komentar untuk Haqiqoh & majaz
Posting Komentar