SELAMAT DATANG DI TEMPAT MENGKAJI KITAB WAROQOT YANG ISINYA MENJELASKAN DASAR-DASAR ILMU USHUL FIQH



silahkan tuliskan suatu kata/kalimat yang mungkin ada di Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

MENERANGKAN MACAM-MACAM MAJAZ

post on: Kamis, Juni 30, 2011
Pada postingan terdahulu diterangkan kalam jika dilihat dri sisi isti'malnya terbagi atas haqiqoh & majaz, dan sudah diterangkan pengertian dari majaz itu sendiri. Kali ini akan di jelaskan macam2 dari majaz itu sendiri, seperti ditulis mushonnif :
والمجاز إما أن يكون بزيادة أو نقصان أو نقل أو استعارة

فالمجاز بالزيادة مثل قوله تعالى ليس كمثله شيئ

فالكاف زائدة وإﻻ فهى بمعنى مثل فيكون له تعالى مثل وهو محال والقصد بهذا الكلام نفيه

والمجاز بالنقصان مثل قوله تعالى واسأل القرية أى أهل القرية

وقرب صدق تعريف المجاز على ما ذكر بأنه أستعمل نفى مثل المثل فى نفى المثل

وسؤال القرية فى سؤال أهلها

والمجاز بالنقل كالغائط فيما يخرج من الإنسان نقل إليه عن حقيقته وهى المكان المطمئن تقضى فيه الحاجة بحيث ﻻ يتبادر منه عرفا إﻻ الخارج

والمجاز بالإستعارة كقوله تعالى جدارا يريد أن ينقض أى يسقط

فشبه ميله إلى السقوط بإرادة السقوط التى هى من صفات الحى دون الجماد

والمجاز المبنى على التشبيه يسمى استعارة

penjelasan:
Macamnya majaz itu banyak sekali, diantaranya :

1. Majaz dgn cra "menambahkan kalimat" yg tdk berarti, namun ada tujuan mengukuhkan, Contohnya :
ليس كمثله شيئ

"tiada sesuatu yg menyerupaiNYA".
Sebenarnya antara kaf dan lafad mislu mempunyai arti yg sama "menyerupai". Oleh karna itu kaf tidak lagi difungsikan maknanya, namun hanya sekedar penguat makna lafad mislu. Dan jika kaf tetap difungsikan, maka akan terjadi kerancuan makna, krn ayat trsbut akan mengandung pengertian "tidak ada sesuatu yng menyamai terhadap sesuatu yg menyamaiNYA". Dengan dmikian, ada sesuatu yg menyamai Allah dan itu mustahil!!!.
2. Mengurangi kalimat, Contohnya: واسأل القرية "bertanyalah pada kampung", aslinya "bertanyalah kpd penduduk kampung", dsini ada pengurangan lafad ahlun yg dibuang. Kemajazannya terletak pda lafad القرية dgn menggunakan makna (penduduk kampung).
Contoh lain: سال النهر (sungai itu mengalir) asalnya : سال ماء النهر (air sungai itu mengalir).
3. Memindahkan dari makna aslinya kpd makna yg berlaku menurut keumuman ('urf). Seperti lafad ghoíth yg aslinya bermakna "tanah rendah untuk buang hajat", lalu dipindahkan maknanya kpd makna "kotoran yg keluar ketika buang hajat".
4. Majaz isti'aroh, yaitu majaz yg didasarkan atas penyerupaan dgn perkara lain. Misalnya:
حضر الأسد فى المسجد
"seorang lelaki pemberani tlah datang didalam masjid". الأسد arti sebenarnya adalah macan, lalu digunakan untuk menunjukkan arti lelaki pemberani, krna diantara keduanya ada keserupaan, yaitu sama2 bersifat pemberani.
Contoh lain :
فوجدا فيها جدارا يريد أن ينقض فأقامة‎
"kemudian keduanya mendapati dlam negri itu DINDING RUMAH YANG INGIN ROBOH, maka khidr menegakkan dinding itu".
Dinding rumah yg MIRING krna akan roboh, seolah-olah mempunyai "keinginan untuk roboh", padahal yang mempunyai keinginan atau kemauan itu hanyalah makhluk hidup, bukan benda mati seperti dinding rumah.

Alhamdulillah, semoga ilmu kita selalu ditambahkan oleh Allah.

Haqiqoh & majaz

post on: Senin, Juni 27, 2011
Pada postingan yang lalu, kalam jika dilihat dari kandungan/isinya terbagi menjadi 8 macam. Kali ini akan di jelaskan kalam dilihat dari penggunaannya/isti'malnya itu terbagi menjadi Haqiqoh & majaz, hal ini sbagaimana di tulis oleh mushonif, yaitu

ومن وجه آخر ينقسم إلى حقيقة ومجاز

فالحقيقة ما بقى فى الإستعمال على موضوعه

وقيل ما أستعمل فيما أصطلح عليه من المخاطبة وإن لم يبق على موضوعه

كالصلاة فى الهيئة المخصوصة فإنه لم يبق على موضوعه اللغوى وهو الدعاء بخير

والدابة لذات الأربع كالحمار فإنه لم يبق على موضوعه وهو كل ما يدب على الأرض

penjelasan:

Pengertian haqiqoh, menurut pendapat pertama adalah :
ما بقى فى الإستعمال على موضوعه اللغوى
"lafad yg masih menetapi makna aslinya menurut lughot ".
Semisal :
Lafad : أسد, dengan menggunakan makna macan.

lafad : الصلاة dgn menggunakan makna : berdoa memohon kebaikan.

lafad : الدابة dgn menggunakan makna binatang yang merayap diatas bumi.

Sedangkan Haqiqoh menurut pendapat kedua adalah :
ما أستعمل فيما أصطلح عليه من المخاطبة وإن لم يبق على موضوعه اللغوى
"lafad yg menggunakan makna menurut istilah suatu golongan, meskipun tdk lg menetapi makna aslinya menurut lughot".

Semisal :
lafad الصلاة ,yg menurut istilah fuqoha diartikan suatu ibadah dgn tata-cara tertentu, yaitu diawali dgn takbirotul ikrom dan diakhiri dgn salam.

lafad الدابة , yg menurut istilah 'Urf (istilah umum) diartikan binatan berkaki empat, seperti sapi kuda keledai unta dan lain sbagainya.

lafad الفاعل , yg menurut istilah nahwiyyin diartikan isim yg dibaca rofa, yg dirofakan oleh fi'il sebelumnya.

Dan lafad2 yang lain sebagainya.

Sedangkan majaz:

والمجاز ما تجوز أى تعدى به عن موضوعه وهذا على المعنى الأول للحقيقة

وعلى الثانى هو ما أستعمل فى غير ما أصطلح عليه من المخاطبة

والحقيقة إما لغوية بأن وضعها أهل اللغة كالأسد للحيوان المفترس

وإما شرعية بأن وضعها الشارع كالصلاة للعبادة المخصوصة

وإما عرفية بأن وضعها أهل العرف كالدابة الأربع كالحمار

وهى لغة لكل ما يدب على الأرض

والخاص كالفاعل للإسم المعروف عند النحاة ‎

وهذا التقسيم ماش على التعريف الثانى للحقيقة دون الأول القاصر على اللغوية

penjelasan :

Majaz menurut pendapat pertama, adalah :
ما تعدى به عن موضوعه اللغوية‎
"lafad yg telah keluar dari makna aslinya yg sebangsa lughot".
Seperti contoh الأسد dgn makna "seorang pemberani" sdgkan makna aslinya adalah macan. Lafad الصلاة dgn makna "ibadah dgn tata-cara tertentu" makna aslinya adalah berdo'a memohon kebaikan. Lafad الدابة dgn makna "binatang berkaki empat" sdangkan makna aslinya adalah binatang yang merayap diatas bumi. Lafad الفاعل dgn makna "isim yg dibaca rofa, yg dirofa'kan fi'il sebelumnya" sdangkan makna aslinya adalah orang yang melakukan sesuatu. Lafad الغائط dgn makna tinja yg keluar saat buang hajat, makna aslinya adalah "tempat buang hajat/toilet".

Sedangkan menurut pendapat kedua, majaz adalah :
ما أستعمل فى غير ما أصطلح عليه من المخاطبة‎
"lafad yg menggunakan makna diluar istilah yg digunakan suatu golongan".
Contohnya "sholat" dgn menggunakan makna (berdoa memohon kebaikan) krn sholat menurut "golongan ahli fiqh" adalah ibadah dgn tata-cara tertentu. Lafad "ad däbbah" dgn makna (binatang yg merayap diatas bumi) krn menurut 'urf 'am, däbbah adalah binatang berkaki empat. Contohnya lagi "al fä'il" dgn makna org yg melakukan sesuatu, krn menurut golongan nahwiyin, fä'il adalah isim yg dibaca rofa', yg dirofakan oleh fi'il sebelumnya.

Dengan demikian, HAQIQOH menurut pendapat kedua, terbagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Haqiqoh Lughowiyah, yaitu lafad yg menggunakan makna menurut "istilahnya para Ahli Lughot"
2. Haqiqoh Syar'iyyah, yaitu lafad yg menggunakan makna menurut "istilahnya para Ahli syara'"
3. Haqiqoh 'Urfiyyah, yaitu lafad yg menggunakan makna menurut "istilahnya para Ahli 'Urf".

Ahli 'urf sendiri terbagi dua kelompok :
1. 'Urf Khosh seperti klompok ahli nahwu, klompok ahli fiqh, klompok ahli manthiq, dan lain sebagainya
2. 'Urf 'Am, yaitu klompok masyarakat dlm lingkup lbh luas, tdk terbatas pada golongan/ kelompok tertentu.

Sekian dahulu, terimakasih telah membacanya.

MENERANGKAN BAGIAN-BAGIAN KALAM

post on: Selasa, Juni 21, 2011
Pada postingan yang lalu telah diterangkan batas minimal sebuah kalam/kalimat, kali ini akan dijelaskan bagian2 kalam atau macam-macam kalimat.
والكلام ينقسم إلى أمر ونهى نحو قم وﻻ تقعد
وخبر نحو جاء زيد
واستخبار وهو الإستفهام نحو هل قام زيد فيقال نعم أو ﻻ
وينقسم أيضا إلى تمن نحو ليت الشباب يعود يوما
وعرض نحو أﻻ تنزل عندنا
وقسم نحو والله لأفعلن كذا
penjelasan :

Kalam/kalimat jika dipandang dari sudut kandungan/isinya, terbagi menjadi :
1. Amar, yaitu :
ما دل على طلب فعل
"kalam yg menunjukkan tuntutan untuk mengerjakan sesuatu/perintah". Seperti : قم= berdirilah! إضرب= pukullah! أنصر= tolonglah!

2. Nahi, yaitu :
ما دل على طلب ترك
"kalam yg menunjukkan tuntutan untuk meninggalkan sesuatu/larangan". Seperti ﻻ تقعد=jgn duduk! ﻻ تأكل=jgn makan!

3. Khobar (berita), yaitu :
ماإحتمل الصدق والكذب لذاته
"kalam yg mengandung kemungkinan benar dan bohong, dngan melihat dzatiahnya". Seperti جاء زيد=zaed datang, berita kedatangan zaid ini mungkin benar dan mungkin bohong.

4. Istikhbar/istifham (pertanyaan), yaitu :
ما دل على طلب حصول صورة الشئ فى الذهن
"kalam yang menunjukkan permintaan untuk menjelaskan sesuatu". Seperti هل قام زيد= apakah zaid berdiri?

5. Tamanni, yaitu :
كلام دال بالوضع على طلب ماﻻ طمع فيه أو ما فيه عسر
"kalam yang diletakkan untk menunjukkan makna menginginkan sesuatu yg tdk bisa diharapkan atau sulit untk didapatkan". Semisal org miskin tak berharta mengatakan :
ليت لى قنطارا من ذهب فأحج منه
"seandainya aku punya emas yang banyak, maka aku bisa naik haji".

Dan contohnya lagi ucapan orang yg sudah tua :
ليت الشباب يعود يوما
"seandainya masa muda itu kembali lagi.....". Dan semua ucapan/kalimat tersebut, tidak bisa diharapkan atau sulit didapatkan/dikabulkan karena kenyataannya tidak mungkin terjadi.

6.'Ardl, yaitu :
كلام مصدر بألآ دال بالوضع على طلب برفق ولين
"kalam yang diawali dgn lafadh الآ yg di ciptakan untuk menunjukkan permintaan secara halus dan santun". Semisal الآ تنزل عندنا = mari singgah ditempatku !

7. Qosam, yaitu:
كلام دال على اليمين
"kalam yang menunjukkan arti sumpah". Semisal والله لأفعلن كذا = demi Allah, sungguh aku akan melakukan demikian...

8. Tahdlidl, yaitu:
كلام مصدر بهلا دال على طلب بحث وإزعاج
"kalam yg diawali dgn lafad هلا yg menunjukkan arti permintaan dgn keras dan disertai teriakan". Semisal هلا أكرمت زيدا = mengapa kamu tdk memuliakan zaid !??!

Mohon maaf atas keterlambatan pengeposan posting, harap di maklumi atas kesibukan di dunia nyata :)

jazakumullah.

BAB-BAB DALAM USHUL-FIQH : menerangkan tentang kalam

post on: Jumat, Juni 10, 2011
Bab-bab yang dibahas dalam usul fiqh adalah : tentang pembagian kalam, amr, nahi, 'am, khos dan juga tentang muthlaq & muqoyyad. Sekarang akan di jelaskan tentang kalam dahulu, mushonnif menuliskan dalam al-waroqot sbb:

وأبواب أصول الفقه أقكسام الكلام والأمر والنهى والعام والخاص ويذكر فيه المطلق والمقيد والمجمل والمبين والظاهر وفى بعض النسخ والمؤول وسيأتى والأفعال والناسخ والمنسوخ والإجماع والأخبار والقياس والحظر والإباحة وترتيب الأدلة وصفة المفتى والمستفتى وأحكام المجتهدين

فأقل ما يتركب منه الكلام إسمان نحو زيد قائم

أو اسم وفعل نحو قام زيد

أو فعل وحرف نحو ماقام اثبته بعضهم ولم يعد الضمير فى قام الراجع إلى زيد مثلا لعدم ظهوره والجمهوره على عده كلمة

أو اسم وحرف وذلك فى الندى نحو يازيد وإن كان المعنى أدعو أو أنادى زيدا
penjelasan:

Batasan minimal dari sebuah kalam adalah terdiri dari :

1‎. DUA ISIM.
Dua isim disini bisa berupa : mubtada khobar, mubtada & fa'il yg menempati kedudukan khobar, mubtada & naibul fail yg menempati kedudukan khobar, atau isim fi'il dan fa'il. Contohnya seperti : زيدقائم = zaid berdiri (ini kalam yg terdiri dari mubtada dan khobar), أقائم زيد = apakah zaid berdiri? (mubtada dan fa'il yg menempati kedudukan khobar), أمضروب زيدان‎ = apakah yg dipukul itu zaid? (mubtada dan naibul fa'il yg menempati kedudukan khobar),
هيهات العقيق
=jauh skali lembah 'aqiq itu (isim fi'il dan fail).

2‎. ISIM DAN FI'IL.
Isim dan fi'il ini bisa brupa : fi'il dan fa'il atau fi'il dan naibul fa'il. Contohnya seperti : قام زيد = zaed berdiri (fi'il dan fa'il), ضرب زيد = zaid dipukul (fi'il dan naibul fa'il).

3. FI'IL DAN HURUF.
Seperti contoh : ماقام, contoh ini menurut sbgian ulama terdiri dua kalimat, yakni kalimat huruf (ما) dan kalimat fi'il (قام), sdangkan dhomir "huwa" yg menjdi failnya قام yg tersimpan (dhomir mustatir) tidak dihitung, karena tidak tampak dlm pengucapan. Namun jumhur ulama berpendapat bhw contoh di atas (ماقام) terdiri dari 3 kalimah, dgn menghitung dhomir mustatir (huwa yang tersimpan).

4. ISIM DAN HURUF.
Contohnya : يازيد =wahai zaid!! ( huruf nida' {ya} dan isim {zaidu} ). Menurut qoul dlo'if, contoh ini dianggap terdiri dari huruf dan isim. Akan tetapi menurut qoul yg kuat, huruf nida tersebut hanya menggantikan kedudukan kalimat fi'il, yakni lafadz : أدعو atau أنادى (aku memanggil) yg dikira-kirakan. Jadi sebenarnya يازيد ini terdiri dari fi'il dan isim, bukan terdiri dari isim dan huruf.

DEFINISI USHUL FIQH

post on: Rabu, Juni 08, 2011
Kali ini akan diterangkan Definisi ushul fiqh yang menjadi pembahasan di dalam kitab al-waroqot dan blog kita ini. Mushonnif menuliskan sebagai berikut :
وأصول الفقه اى الذى وضع فيه هذه الورقات طرقه اى طرق الفقه على سبيل الإجمال كمطلق الأمر والنهى وفعل النبى صلى الله عليه وسلم والإجماع والقياس والإستصحاب من حيث البحث عن أولها بأنه للوجوب والثانى انه للحرمة والباقى بانه حجج وغير ذلك مما سيأتى مع ما يتعلق به
بخلاف طرقه على سبيل التفصيل نحو أقيموا الصلاة وﻻ تقربوا الزنا وصلاته صلى الله عليه وسلم فى الكعبة كما أخرجه الشيخان‎ ‎والإجماع على أن لبنت الإبن السدس مع بنت الصلب حيث ﻻ معصب لهما‎ ‎وقياس البر على الأبرز فى امتناع بيع بعضه ببعض إﻻ مثلا بمثل يدا بيد كما رواه مسلم‎ ‎واستحاب الطهارة لمن شك فى بقائها‎ ‎فليست من أصول الفقه وإن ذكر بعضها فى كتبه تمثيلا
وكيفية الإستدلال بها أى بطرق الفقه من حيث تفصيلها عند تعارضها لكونها ظنية من تقديم الخاص على العام والمقيد على المطلق وغير ذلك‎ ‎وكيفية الإستدلال بها تجر إلى صفات من يستدل بها وهو المجتهد‎ ‎فهذه الثلاثة هى الفن المسمى بأصول الفقه لتوقف الفقه عليه

penjelasan:
sesungguhnya ushul-fiqh adalah disiplin ilmu yang mencakup tiga pokok pembahasan, yaitu :
1. Teori-teori fiqh yang masih umum/global (ijmal).
2. Metode pengambilan hukum.
3. Syarat-syarat seorang mujtahid.

Baiklah, mari kita kupas satu-persatu.

1. Teori-teori fiqh yang masih ijmal.
Seperti:
*Amar (perintah) yang dimutlakkan, menunjukkan hukum wajib.
*Nahi (larangan) yang dimutlakkan, menunjukkan hukum haram.
*Tindakan Nabi saw. Ijma', qiyas dan istishhab (melanggengkan hukum asal), bisa dijadikan sebagai hujjah,,,,dsb seperti keterangan yang akan datang dan hal2 yang berhubungan dengannya.

Sedangkan untuk kaidah2 fiqh yang sudah diterapkan pada masalah2 tertentu, bukan termasuk bagian dari ushul-fiqh, seperti :
أقيموا الصلاة
"dirikanlah sholat" dalil ini merupakan perintah untuk mendirikan sholat, sedangkan perintah itu jika dimutlakkan menunjukkan hukum wajib, dengan demikian sholat itu hukumnya adalah wajib.
Contoh lainnya:
وﻻ تقربوا الزنا
"jangan kalian dekati perzinaan" Dalil ini merupakan larangan mendekati zina, sedangkan larangan itu ketika dimutlakkan menunjukkan hukum haram, maka berzina itu hukumnya haram.

Dalam sebuah hadits riwayat imam Bukhori-Muslim diterangkan, bahwa Rosullah pernah sholat sunah didalam ka'bah. Dalil ini menunjukkan tindakan yg pernah dilakukan oleh Nabi saw, yakni sholat di dalam ka'bah. Sedangkan tindakan nabi merupakan hujjah, dgn dmikian sholat sunah di dalam ka'bah hukumnya jawaz (boleh).

Ijma' para ulama, tentang anak perempuan dari anak laki2 mayit yg bersamaan anak perempuan kandung si mayit, ketika tdk ada yang meng'ashobahinya, mendapatkan 1/6 bagian. Ijma' para ulama ini merupakan hujjah, maka anak perempuan dari anak laki2 si mayit (maksudnya cucu perempuan dari anak kandungnya yg laki2) dan juga anak kandung si mayit yg perempuan, ketika tidak ada yang meng'ashobahinya, mendapatkan bagian 1/6 dari harta warisan, ini berdasarkan ijma' para ulama.

Peng qiyasan gandum atas beras, yang menurut sebuah hadits riwayat imam muslim, dilarang untuk ditukarkan dgn sebagian yang lain, kecuali harus sama timbangan atau takarannya dan harus diserah terimakan. Sedangkan qiyas itu bisa dijadikan hujjah untuk menetapkan sebuah hukum, maka gandum hukumnya sama seperti beras, yakni haram dijual / ditukarkan (barter) dengan sebagian yang lain, kecuali dalam kadar timbangan yang sama dan diserah terimakan seketika itu juga.

Melanggengkan hukum suci bagi orang yang meragukan tetapnya kesucian. Misalnya ada orang yang telah berwudlu, namun ia ragu apakah dirinya sudah batal atau masih suci, maka orang tersebut tetap di hukumi suci karena menetapkan hukum asal (istishhab) bisa dijadikan hujah untuk menetapkan hukum.

2. Metode pengambilan hukum, ketika terjadi pertentangan diantara dalil-dalil fiqh dengan menggunakan teori-teori fiqh yang sebangsa tafshili (yg sudah di terapkan). Misalnya : ketika ada pertentangan antara "dalil 'am" dengan "dalil khosh", maka yang dipakai adalah dalil khosh. Ketika terjadi pertentangan antara "dalil mutlak" dengan "dalil muqoyyad", maka yang dipakai adalah dalil muqoyyad, dsb.

Namum apabila antara dalil2 yang bertentangan tersebut masih bisa di kompromikan, maka wajib untuk mengkompromikannya.


Semisal dalam sebuah hadits, rosululla bersabda :
العينان وكاء السه فمن نام فليتوضأ
"dua mata adalah tali pengikat dubur, maka barang siapa tidur, maka hendaknya berwudlu".

Sementara ada dalam hadits yang lain, yang diriwayatkan dari Anas :
كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم ينامون ثم يصلون وﻻ يتوضؤن‎
"para sahabat rosulullah pada suatu ketika tertidur, kemudian mereka melakukan sholat dan mereka tidak berwudlu".

Hadits yg pertama oleh para ulama diarahkan kpd pengertian "tidur dgn tanpa menetapkan pantat" sedangkan hadits yg kedua diarahkan kpd pengertian "tidur dengan menetapkan pantat"

Pembahasan syarat2 mujtahid akan di terangkan nanti, insyallah.

Cukup sekian dulu yah :-)

DHONN DAN SYAK

post on: Kamis, Juni 02, 2011
بسم الله الرحمن الرحيم
kyai mushonif telah membahas tentang definisi ilmu yg menjadi bagian dari "idrok jazim" yaitu pemahaman yg berdasarkan keyakinan, kemudian juga kyai mushonif sedikit menyinggung tentang "idrok ghoiru jazim" yaitu pemahaman yg masih mungkin berubah-ubah, yakni dhonn dan syakk. Beliau menulis :
والظن تجويز أمرينأحدهما أظهر من الآخر عند المجوز

والشك تجويز الأمرين ﻻ مزية لأحدهما على الآخر عند المجوز

فالتردد فى قيام زيد ونفيه على السواء شك ومع رجحان الثبوت والإنتفاء ظن

penjelasan :
Pengertian dhon adalah :
تجويز أمرين أحدهما أظهر من الآخر عند المجوز

"menganggap mungkin atas terjadinya dua perkara, dimana salah-satunya lebih kuat dari pada yang lain, menurut pandangan orang yg punya anggapan".

Semisal cuaca terlihat mendung, yg memungkinkan antara terjadi hujan dan tdk terjadi hujan, namun dari dua kemungkinan itu, yang lebih kuat adalah akan turun hujan.

Sedangkan pengertian syakk adalah :
تجويز الأمرين ﻻ مزية لأحدهما على الآخر عند المجوز

"menganggap mungkin atas terjadinya dua perkara dan tdk ada yg lebih kuat diantara keduanya, menurut pandangan org yg beranggapan".

Semisal, cuaca dalam keadaan mendung bercampur tiupan angin yg tidak begitu kencang, mungkin akan turun hujan dan mungkin juga tidak akan hujan. Dua kemungkinan ini sama-sama kuatnya untk terjadi.

Adapun wahm adalah:
تجويز الأمرين مع اعتقاد مرجوحية أحدهما‎
"menganggap mungkin atas terjadinya dua perkara, namun menganggap lemah salah-satu diantara keduanya".

Contohnya cuaca dalam keadaan terang, kemungkinan punya anggapan akan turun hujan.

Semoga dapat di pahami :-) :)

PEMBAGIAN ILMU

post on: Rabu, Juni 01, 2011
بسم الله الرحمن الرحيم :‎
kali ini akan di jelaskan macam2 ilmu para makhluk. Imam haromain ra. menuliskan:

والعلم الضرورى ما ﻻ يقع عن نظر واستدﻻل كالعلم الواقع بإحدى الحواس الخمس الظاهرة

وهى السمع والبصر واللمس والشم والذوق فإنه يحصل بمجرد الإحساس بها من غير نظر واستدلال

وأما العلم المكتسب فهو الموقوف على النظر والإستدلال كالعلم بأن العالم حادث فإنه موقوف على النظر فى العالم وما نشاهده فيه من التغيير فينتقل من تغييره إلى حدوثه

والنظر هو الفكر فى حال المنظور فيه ليؤدي إلى المطلوب
والإستدلال طلب الدليل ليؤدي إلى المطلوب فمؤدى النظر والإستدلال واحد وجمع المصنف بينهما فىى الإثبات والنفى تأكيدا

والدليل هو المرشد إلى المطلوب لأنه علامة عليه

penjelasan :


bahwasanya ilmu para makhluk itu terbagi menjadi dua macam :

1. Ilmu Dloruri
2. Ilmu muktasab (nadhori)

Pengertian dari ilmu dloruri adalah :
ما ﻻ يقع عن نظر واستدلال ‎
"ilmu yg diperoleh dgn tanpa berfikir dan tanpa menggali dalil". Seperti ilmu yg ditangkap oleh salah-satu dari panca indera dhohir.

Semisal, warna biru langit yg di tangkap oleh mata, bau harum bunga yg tercium oleh alat pembau, rasa kasar/halus dari suatu benda yg di rasakan alat peraba, atau rasa asin pedas pahit atau manis yg di tangkap indera perasa,,, dsb.

Semua itu ditangkap oleh panca indra dgn tanpa melalui proses berfikir atau pencarian dalil terlebih dahulu. Oleh karena itu, ilmu yg ditangkap oleh indera ini bersifat pasti & tdk bisa ditolak oleh siapapun, maka disebut dgn ilmu Dhloruri.

Sedangkan pengertian dari ilmu nadhori adalah :
الموقوف على النظر والإستدلال
"ilmu yg di hasilkan melalui proses berfikir dan pencarian dalil". Sebagaimana ilmu tentang "alam" yg dihukumi hädits (baru datang), dgn melalui proses berfikir tentang alam dan apa yg kita saksikan dari perubahan2 yg terjadi pada alam, kemudian kita bisa menyimpulkan dri perubahan2 itu bhwa alam itu barang baru, bukan sesuatu yg qodim, karena segala sesuatu yg mengalami perubahan dari waktu ke waktu, itu pasti perkara yg baru datang.

Dari berfikir tentang alam, kemudian berusaha untuk mencari bukti2 yg mengarah kpda sebuah kesimpulan tentang baru datangnya alam, berdasarkan bukti2 yg ditemukan.

Berfikir tentang alam dan fenomena yg terjadi pada alam ini, menurut istilah disebut dengan an-nadhor. Sedangkan upaya2 untk mencari bukti tentang baru datangnya alam ini disebut dengan istidläl. Kemudian bukti2 brupa perubahan2 yg terjadi pd alam, disebut dgn dalil. Sedangkan kesimpulan yg sedang dicari, yakni tentang baru datangnya alam, ini disebut al-mathlûb.

Dengan demikian, an-nadhor dan istidlal sebenarnya mengarah pada tujuan yg sama, yakni ingin sampai kpda kesimpulan yg benar (al-mathlub ash-shohih).

Pengertian dri an-nadhor itu sendiri adalah :
الفكر فى حال المنظور فيه ليؤدي إلى المطلوب

"berfikir tentang keadaan dari perkara yg difikirkan, agar sampai kepada kesimpulan yg sdang dicari".

Pengertian al-fikr:
حركة النفس فى المعقولات

"menggerakkan hati menuju hal2 yg bisa di cerna oleh akal".

Pengertian istidlal:
طلب الدليل ليؤدى إلى المطلوب

"mencari bukti-bukti agar sampai kepada kesimpulan yg sedang dicari".

Sedangkan pengertian dalil menurut istilah adalah :
مايمكن التوصل بصحيح النظر فيه إلى مطلوب خبرى‎
"sesuatu yg bisa di gunakan perantara untuk sampai kepada kesimpulan yang dicari, dengan melalui proses berfikir yang benar".

Terima kasih sudah membaca. Salam ukhuwah

Demi kelangsungan blog ini, silahkan untuk meng-klik iklan dibawah ini, gratis!!!!!

PESAN


Entri Populer Minggu ini

Arsip Blog

Total Tayangan Laman

Your browse

Mengenai Saya

Foto saya
tegal, jawa tengah, Indonesia

Pengikut

#top I powered by blogger.com